Berdasarkan kamus Oxford English Dictionary, istilah fashionista dapat diartikan sebagai sebuah kata yang memiliki keterkaitan sangat erat dengan semua orang yang terlibat dan berkecimpung dalam dunia fashion, termasuk desainer, fotografer, model, penulis fashion, pemuja industri fashion, hingga pemakai pakaian high-fashion.
Sumber : http://www.toynews-online.biz/
Istilah fashionista sendiri konon pertama kali di perkenalkan oleh Stephen Friend melalui sebuah buku yang berjudul Thing of Beauty : The Tragedy of Supermodel Gia Carangi. Stephen terinspirasi untuk menambahkan “ista” pada kata fashion setelah membaca sebuah majalah retro yang diterbitkan pada akhir abad 70-an.
Sumber : http://fashionista.com/
Pada awalnya, Stephen Friend memaknai “fashionista” sebagai sekumpulan orang yang terlibat dalam fashion shoot. Sejak saat itulah istilah fashionista kemudian mulai meluas sejak pertama kali digunakan pada musim gugur tahun 1995 di sebuah European couture show.
Sumber : http://www.onewhitedress.net/
Seiring berjalannya waktu penggunaan kata fashionista sendiri telah mengalami perluasan makna dan seringkali disama artikan dengan korban fashion, meski secara garis besar keduanya memiliki perbedaan makna yang cukup besar. Fashionista adalah seseorang yang memandang mode sebagai bentuk seni, sedangkan korban fashion hanyalah orang yang berlindung di balik sebuah busana.
Sumber : http://mushroom2020.deviantart.com/
Jauh berbeda dengan para fashionista yang bisa mengkombinasikan busana dengan tepat dan bijak, para korban fashion cenderung mencampur adukkan trend yang ada tanpa memadu padankannya dengan baik.
Sumber : http://fashionista.com/
Mereka biasanya akan menghabiskan seluruh tabungan demi koleksi fashion terbaru dan membeli busana bukan karena rasa suka, namun semata-mata untuk menutupi rasa tidak percaya diri. Seperti menggunakan baju, sepatu dan tas bermerek hanya demi alasan gengsi tanpa menyesuaikan dengan keadaan.
Sumber : http://fashionschools.com/
Semoga bermanfaat.
0 komentar:
Posting Komentar